Minggu, 14 Januari 2018

Status TaLun




Lengkapnya lihat di sini: https://www.facebook.com/tania.limanto2/media_set?set=a.104721009647452.4954.100003286597577&type=3

Kita tidak tau bagaimana sebuah tulisan akan mampu menyentuh hati seseorang..

Maka teruslah menulis.

Suatu hari, tetes air itu akan melubangi batu.

#TaniaLuna

Aku hanya cinta padamu.
Bayangan yang kurakit dengan sungguh.

Hatiku yang buta,
Mengira aku tak mampu bedakan,
Maya dan nyata.

Padahal aku tau,
Yang aku cinta..
Adalah maya.

#TaniaLuna
Tak ingin berlelah-lelah di sini,
Untuk memaksakan apapun.

Membuka genggaman tangan.
Membebaskan harapan.

Dan kita lihat,
Apa yang tertinggal.

#TaniaLuna

Di ujung senja aku berdiri,
Dan mulai berhitung.
Berdamai dengan rasa kehilangan,
Bersyukur untuk yang masih tergenggam.

Tapi Kamu..

Adalah kehilangan yang aku syukuri.

#TaniaLuna

Suka memperhatikan fren request yang datang waktu weekend, lalu menghilang di hari Senin.

Entah karena baper 2 hari kagak gw approved, atau karena berubah pikiran setelah membaca bio gw. Yang mana pun juga, gw merasa senang. Karena gw ini aslinya udah sangat baperan. Jadi kalo dapat teman yang juga baper, bakalan bikin mood gw buruk dan teman lain yang ndak ada hubungan bakalan kena imbasnya. Yan
g berubah pikiran setelah membaca bio pun gw senang, karena itu artinya mereka tau, bahwa gw ndak cocok ada di lingkungan temannya.

Toh status gw kebanyakan gw setting public. Jadi masih bisa lo baca tanpa harus baper merasa gw sindir. Dan tidak akan muncul di beranda kamu kalau tidak kamu klik.

Berteman sama gw ada suka dukanya. Kebanyakan dukanya, karena gw kalo posting status suka ndak kira2.

Yang jelas, semua yang aku tulis di sini, kutulis dari hati. Kutulis pakai hati (dan jempol juga).
Karena aku tak ingin memakai topeng apapun di sini untuk perasaanku, kecuali untuk wajahku.

#TaniaLuna

Banyak perempuan bodoh di dumay ini.
Chat sama hantu berkelamin cowok lalu baperan.
Minta ketemuan.
Cowoknya kabur.
Nekat pergi sendiri. Nunggu di terminal.
Cowoknya bilang ke luar kota. 
Masih bagus sih menurut gw, tuh cewek kagak diblokir chatnya.

Kalo akhirnya karena jengkel atau ndak enak hati, tuh cowok mau nemuin elo, lalu lo mau apa? Senang? Bahagia?

Kau telah kehilangan hargamu di mata cowok itu. Cinta buta yang ngotot kayak itu mengerikan. Tau kan Puan?? Mengerikan! 

Kalau tidak dipedulikan sampai pagi? Lo mau nginap di situ??! #plakkk

Yang kau harapkan itu apa? Cinta karena rasa kasihan?! 

Kamu mau cinta yang seperti itu? 

Ada yang bilang, cinta selalu berteman dengan kebodohan.
Tapi setidaknya, bawalah harga diri bersamamu.

#TaniaLuna

~Pic SS chat WA dari seorang teman.
Beberapa orang memilih menceritakan sisi baik dari setiap kejadian buruk yang dia alami.
Tidak salah juga.
Hanya saja kadang gw merasa.. Mungkin mereka yang semena2 padanya, adalah karena sikapnya itu.. yang selalu melihat sisi baik dari setiap kejadian buruk yang dia terima.

Dan jujur saja.. walau sebagaimana pun dia berusaha menceritakan sisi baik kejadian buruk itu, yang gw rasakan.. adalah se
buah hati yang butuh pelukan.

#TaniaLuna

Dalam setiap fiksi, ada sedikit nyata, sejumput doa, secangkir harapan, beberapa mangkok imajinasi, lalu ditambahkan drama secukupnya.

Ada beberapa pesan yang kuselipkan diam-diam. Beberapa harapan untuk kepedulian. Dan kusemaikan bibit2 cinta di sana.. untukmu yang tak pernah kutemui.

Silakan yang ingin ikut masuk ke dalam cerita, temui Luna di Luna Air. https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fce/1.5/16/1f618.png
😘https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fce/1.5/16/1f618.png😘https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fce/1.5/16/1f618.png😘

#LunaAir
#TaniaLuna
#Cinta
#Kehidupan

Ada yang mengendap dalam cangkir kopiku.

Cinta..
Padamu.

Diam-diam kulangitkan doaku:

Perjuangkanlah aku.

#TaniaLuna

Sudah cukup lama.

Bagaimana kalau kita cukupkan semua luka,
Semua benci,
Semua kemarahan..

Sampai di sini saja??

#TaniaLuna
Karena jika aku penting bagimu, kau akan tau caranya menjaga. Serupa benih pohon di dalam hatimu, memupuk, menyiram dan memberikan perhatian padanya. 

Bukan hanya sekedar menganggap aku ada, dan akan selalu ada.

Do not ever take me as granted.

#TaniaLuna
Karena jika aku penting bagimu, kau akan tau caranya menjaga. Serupa benih pohon di dalam hatimu, memupuk, menyiram dan memberikan perhatian padanya. 

Bukan hanya sekedar menganggap aku ada, dan akan selalu ada.

Do not ever take me as granted.

#TaniaLuna
Pada hatimu yang patah.
Satu-satu.
Aku pungut.

Caci maki fitnah.
Juga air mata.

Kehilangan.

Kamu..

Semoga telah mengambil keputusan terbaik.
Cinta.
Kuharap masih ada di dalam hatimu.

Serupa nyala lilin untuk pulangmu.

#TaniaLuna
Hari Minggu dan secangkir kopi.
Membaca apa yang dituliskan oleh orang-orang.
Semakin hari semakin banyak membaca tentang si agama yang semakin mengeksklusifkan diri.
Dari penjual kue, loundry, penyewa rumah, penjual rumah, dst.. dst..
Pertanyaan standar adalah : #AgamamuApa?

Dan aku berpikir, benarkah mereka yang seperti itu, memang bertambah banyak? Atau mereka terlihat banyak karena kita #memilih untuk menuliskan tentang mereka?

Pagi ini, dengan secangkir kopi di hadapanku, aku ingin mengajak semua yang ada di sini, untuk mulai menuliskan tentang kemanusiaan lintas agama, pekerjaan lintas agama, dan kebaikan2 lintas agama, #persahabatan #lintasAgama, agar semakin banyak #cinta lintas agama yang akan semakin banyak dibaca oleh orang2 yang berselancar di maya ini. Kita menyebarkan cinta dan kemanusiaan melewati batas ras dan agama. Kita mulai mengabaikan berita2 eksklusivitas yang mereka sebarkan lewat dumay ini. Menolak ikut menyebarkannya. Bahkan tidak juga perlu mencaci apalagi merasa marah. Cukup abaikan. 

Ada yang mau bergabung dengan mimpi kecilku? 

#TaniaLuna

Jika kau berpijak dengan kuat pada nyatamu,
kau tak akan tumbang walau apapun yang dilabelkan orang pada sosok mayamu.

Ratusan label dilekatkan pada sosok Tania Luna. Dari yang memuji. Sampai yang mencaci. Berusaha mendesak sampai ke kehidupan nyata.

Aku memang memilih apa yang ingin kubagi dan apa yang tidak ingin kubagi di sini.

Dan kadang menjadi takjub melihat bagaimana mereka merangkai imajinasi di dalam kepala mereka tentangku.

Tapi ketika aku melihat ke dalam diri para pemberi label itu, aku menyadari, mereka menilai berdasarkan pengalaman dan isi kepala mereka. 

Ratusan label dilekatkan padaku.

Aku tetap baik-baik saja.

Terima kasih.

#TaniaLuna
Untuk apa sebuah maaf jika tidak mengubah keadaan?
Kau hanya cukup memaafkan dirimu, dan aku cukup memaafkan diriku.
Tidak perlu kau meminta maafku. Aku pun tak butuh maafmu.

Kebencian hidup bersamaku, seperti selembar foto yang terselip di dalam dompetku. Lusuh. Tak berguna. Tetapi juga tak menggangguku.

Kubiarkan saja dia di situ. Mengambil sedikit tempat di dalam dompetku. Mengingatkanku kembali pada rasa sakit jika saja karena berjalannya waktu membuatku lupa sejenak.

Banyak yang menyarankanku untuk memaafkan, dan tidak hidup bersama kebencian. Tetapi kenyataannya, terlalu banyak cinta di sekelilingku, yang mungkin saja akan membuatku lupa diri dan ikut terbawa arus, jika tidak kuselipkan kebencian itu sebagai pengingat bagiku untuk terus teguh dalam sikapku.

#TaniaLuna
Gw copas ke sini komen bunda Rani Rachmani Moediarta untuk TaLun:

Buat banyak orang, Tania. Akunmu itu tak normal. Bila dilihat secara ideal dan hitam putih.

Buat kita-kita yang memuja pelangi, kehadiran akunmu itu ... memperkaya!

Ada lho akun seperti Talun. Gila. Sekian tahun setia berteman tanpa tahu wujud nyatanya 

Seperti itu lho hidup ini juga ....

Buatku, konsistensimu untuk mempertahankan akun tanpa identitas (dan tanpa foto diri) itu luar biasa. 

Memperkayaku dengan satu kemungkinan survive di dunia maya. 

Tapi bagi banyak temanku, ... akunmu itu cacat. 

Mirip dengan pemuja heteroseksual yang sudah terbiasa dengan laki-perempuan, begitu melihat pasangan gay bergandengan tangan ... merasa aneh dan jijik. Penghakiman dari kejauhan tanpa mau mencoba masuk ke dalam otak pasangan gay itu. 

Tapi ... buatku kamu asli banget. Khas banget Talun itu.

Nah. Pandanganku ini yang menganggapmu justru lebih asli daripada akun selfiers ... ya pandangan yang tak normal menurut khalayak yang punya idealisme tertentu. Nyeleneh. 


Sepucuk surat kepada hatiku.

Hai Hati.
Saat kau berjalan-jalan di dunia ini, berhati-hatilah. Jangan sampai kau terjatuh.
Kalau perlu, bawalah otak bersamamu. Dan dengarkan kata-katanya. Percaya pada keputusannya. Sebab dia pasti sudah mempertimbangkan baik buruknya sebuah keadaan untukmu.

Hai Hati.
Mengapa sering sekali kau tak mau mendengarkan apa kata otak sahabatmu itu? Mengapa kau selalu mengikuti kata2mu sendiri? 
Kau bilang, hidup harus mengikuti kata hati. Bukan mengikuti kata otak. Maka kau terjatuh lagi. Lagi dan lagi. Padahal kau tau, pepatah mengatakan, hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama 2x.

Dan kau. Sudah jatuh berapa kali, ke lubang yang bernama cinta itu?

Aku bertanya pada diriku sendiri. Benarkah apa yang kau lakukan selalu dapat dibenarkan? Benarkah kau bebas untuk jatuh di mana saja, kepada siapa saja? Benarkah kau seharusnya kubebaskan seperti rajawali yang terbang sesuka hatinya? Benarkah harus kusuruh agar otak meninggalkanmu sendiri, agar kau bisa melakukan apa maumu, dan kemudian... mendatangkan bahagia untukku?

Bahagia yang datang dari sebuah kesalahan?

Entahlah. Mungkin suatu hari nanti, akan kubiarkan kau berjalan sendiri, tanpa otak, dan menikmati bahagianya rasa sakit, terjatuh dalam peluknya yang tabu, pemilik sudut paling rahasia di dirimu.

#TaniaLuna


Tidak ada komentar:

Posting Komentar