Senin, 13 Januari 2020


Alasan.
Selalu ada alasan di balik setiap keputusan kita. Alasan2 yang kita buat sebatas kemampuan dan kapasitas otak dan hati kita masing2.
Misalnya alasan seorang perempuan untuk bertahan dalam pernikahan yang buruk. Kadang alasannya adalah ketidakmampuannya untuk mandiri. Kadang alasannya adalah ketakutan2nya tak akan mampu menjalani hidup seorang diri. Kadang alasannya adalah “apa kata orang nanti”. Kadang alasannya adalah aku tak ingin membuat aib bagi orang tuaku. Kadang alasannya adalah agama kami tak mengijinkan perceraian. Kadang alasannya adalah karena aku sangat mencintainya.
Alasan2 itu seolah membenarkan semua kebodohan mereka. Bertahan dengan pria temperamen yang tak berpenghasilan, sebagai jalan mudah menuju surga.
Gw hanya bisa bilang: Mereka sebenarnya menikmati rasa sakit mereka. Terbiasa disakiti, sampai menganggapnya sebagai sebuah ujian dan cobaan, untuk menempa dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
Kasihan.
Karena orang itu tidak tau bagaimana caranya menghargai dan mencintai dirinya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar